Motto Hidupku
Seseorang yang melihat kebaikan dalam hal-hal memiliki pikiran yang baik. Dan dia yang memiliki pikiran baik menerima kesenangan dari kehidupan – Master Said Nursi
Bagaimana seharusnya kita memahami motto tersebut? Apakah melihat dan berpikir dengan baik dan mendapatkan kesenangan dari kehidupan dikaitkan dengan alam bawah sadar, yaitu pengisian, pemrograman, dan penggunaan alam bawah sadar yang benar?
Adalah prinsip alamiah manusia yang tak dapat dirubah untuk menafsirkan dan memahami peristiwa menurut apa yang sudah diatur dan tertanam dalam hati dan pikiran manusia.
Misalnya, seorang yang pesimis membaca dan memahami segala sesuatunya dengan pesimis, dan begitulah hidupnya terbentuk. Seorang yang optimis memandang segalanya dari jendela optimisme dan dengan begitulah ia memahami kehidupan. Kacamata hitam membuat benda menjadi hitam, begitu juga kaca mata merah membuat benda menjadi merah .
Karena seorang yang tak beriman melihat alam semesta tak berarti, tak berguna, dan mainan kebetulan, segala sesuatunya tercermin dalam dirinya sebagai orang yang tersiksa dan bermasalah
Orang yang beriman, disisi lain, tahu bahwa segala sesuatunya bermakna, bermanfaat dan dalam penjagaan dan arahan Tuhan, sehingga segala sesuatunya tercermin dalam dirinya sebagai orang yang menyenangkan dan damai.
Ibadah adalah sebuah tontonan; mereka yang tidak mengenakannya tak dapat melihat dan membaca penyembahan yang melekat pada makhluk hidup Sama seperti iman yang menunjukkan kekuasaan dan watak Tuhan dibalik segala sesuatu secara nyata, ibadah yang logis menyatakan secara terang-terangan dan menyatakan ibadah yang mereka jalankan dengan bahasa saat ini Ini adalah sebuah hukum yang penting, sebuah prinsip penting yang diletakkan Allah kedalam dunia manusia. Alasan hukum dan prinsip ini ialah agar mampu melihat dengan cara kepada Tuhan didalam segala hal.
Seseorang yang melihat kebaikan dalam hal-hal memiliki pikiran yang baik. Dan dia yang memiliki pikiran baik menerima kesenangan dari kehidupan – Master Said Nursi
Dari makna yang berlawanan dari ungkapan-ungkapan ini, disimpulkan bagaimana keburukan terlihat tidak menyenangkan. Dengan kata lain artinya yaitu, ”Siapapun yang melihat dengan buruk adalah pemikir yang buruk, dan yang berpikir secara buruk juga menderita dalam kehidupan.” Jika kita melihat kehidupan dan peristiwa-peristiwa melalui kacamata iman dan ibadah, maka rahasia dan kebenaran akan segalanya akan terpecahkan; keindahan dibalik peristiwa-peristiwa secara jelas dan manusia menjadi bahagia dan sejahtera dengan karunia-karunia itu.
Untuk mencapai sudut pandang ini, manusia harus mengisi baik hati, sudut pandang, dan alam bawah sadar dengan iman dan tuntunan. Dia menafsirkan apa yang ada di hati dan mata seorang manusia, kehidupan serta peristiwa pun sesuai dengannya. Sehingga yang terpenting ialah bagaimana dan dengan apa hati dan sudut pandang dididik. Selain itu, perangkat lain dari manusia itu untuk melihat kedalam hati dan mata, dan apapun yang ada didalam hati dan perspektif pun oleh karenanya akan dinilai secara sesuai.
Seseorang yang melihat kebaikan dalam hal-hal memiliki pikiran yang baik. Dan dia yang memiliki pikiran baik menerima kesenangan dari kehidupan.-Master Said Nursi
Ungkapan ini dibuat oleh Barat beberapa tahun terakhir: “Berpikir secara positif menarik yang positif, berpikir secara negative menarik yang negative.” Apakah itu memiliki hubungan dengan hukum ketertarikan yang membela thesis itu? Dapatkah anda memberitahu kami mengenai ukuran dasar dalam Islam dalam hal ini?
Konsep seperti kejujuran, pemikiran positif, mengambil yang terbaik, dan meninggalkan yang buruk dari segala hal, “percaya pada rencana Tuhan” adalah hal-hal yang telah diperintahkan oleh Islam kepada umat muslim selama seribu empat ratus tahun, sementara perilaku buruk, pemikiran negatif, pemberontakan, dan stres adalah hal-hal yang dilarang dalam Islam.
Dibawah pengaruh positivisme, pihak Barat telah menolak konsep-konsep seperti mata jahat, sihir, jin, iblis, dan mengupayakan semuanya dalam hal ini. Namun ternyata bahwa kehidupan bukan sekedar itu. Masalahnya bukan hanya sekedar wajah kehidupan yang tampak saja, tapi juga ada dari dalam batin dan esensi kehidupan yang meliputi seluruh alam semesta, yaitu adanya alam dan nilai-nilai spiritual.
Misalnya, daripada memikirkan apa yang tidak kita miliki dan menjadi tertekan, menghargai apa yang kita miliki dan menjadi bersyukur menciptakan perisai kebahagiaan yang luar biasa didalam jiwa dan hati seseorang.
Rasulullah, salam dan berkah baginya, bersabda, “Allah berfirman: Aku sesuai prasangka hamba-KU kepada-KU. Bila dia berprasangka baik pada-KU, maka ia akan mendapatkan kebaikan. Adapun bila ia berprasangkan buruk kepada-KU, maka ia akan mendapatkan keburukan.
To be specific, we can say that the way and the formula for us to be happy in both worlds is positive thinking and perspective.
Tetaplah tersenyum dan bacalah tulisanku di Kebahagiaan